Langkah-Langkah Merancang Game Design Document (GDD) dengan Benar
1. Tentukan Struktur dan Format Dokumen
Sebelum mulai membuat GDD, pastikan Anda memiliki struktur yang jelas untuk memudahkan navigasi dan kolaborasi. Gunakan alat seperti Google Docs, Microsoft Word, atau platform kolaboratif lainnya. Berikut format umum GDD:
- Pendahuluan
- Konsep Game
- Mekanika Permainan
- Cerita dan Karakter
- Level dan Lingkungan
- Antarmuka Pengguna (UI/UX)
- Audio dan Visual
- Persyaratan Teknis
- Prototipe dan Pengujian
2. Mulai dengan Pendahuluan
Pendahuluan adalah bagian penting untuk memberikan gambaran umum tentang game.
Isi bagian ini meliputi:
- Judul Game: Nama atau judul kerja (working title) game Anda.
- Ringkasan Konsep: Deskripsi singkat tentang game, misalnya genre, target audiens, dan platform.
- Visi: Tujuan utama game, misalnya "Menghadirkan pengalaman puzzle yang inovatif bagi remaja dan dewasa muda."
- Target Audiens: Siapa yang akan memainkan game ini (anak-anak, remaja, gamer hardcore, dll.).
- Inspirasi: Game atau media yang menjadi referensi atau inspirasi.
3. Rancang Konsep Game
Konsep game adalah inti dari GDD. Bagian ini mencakup semua elemen unik dari game Anda.
Hal yang perlu dijelaskan:
- Genre: Apakah game Anda termasuk RPG, FPS, platformer, atau genre lain.
- Tujuan Utama Pemain: Apa yang harus dicapai oleh pemain? Misalnya, menyelesaikan level, mengalahkan musuh, atau menemukan item.
- Fitur Utama: Elemen unik yang membedakan game Anda dari game lainnya.
- Contoh: Sistem crafting, multipemain asinkron, atau AI dinamis.
- Core Loop: Aktivitas utama yang akan terus dilakukan pemain dalam game.
- Contoh: Mengumpulkan sumber daya → membuat item → melawan musuh → naik level.
4. Desain Mekanika Permainan
Mekanika permainan adalah aturan, interaksi, dan sistem dalam game.
Bagian ini mencakup:
- Aturan Dasar: Apa yang pemain bisa dan tidak bisa lakukan.
- Kontrol: Bagaimana pemain berinteraksi dengan game (keyboard, touchscreen, controller).
- Sistem Skor atau Reward: Bagaimana pemain mendapatkan poin, hadiah, atau penghargaan.
- Sistem Keseimbangan: Keseimbangan antara tantangan dan kesenangan. Misalnya, bagaimana level awal lebih mudah dan semakin sulit seiring permainan.
5. Cerita dan Narasi
Jika game Anda memiliki narasi atau latar belakang cerita, jelaskan di bagian ini.
Hal yang perlu dicantumkan:
- Plot Utama: Cerita inti yang mendasari game.
- Karakter: Deskripsi tokoh utama, pendukung, dan antagonis.
- Contoh: Nama, latar belakang, kemampuan, dan motivasi mereka.
- Lore (Dunia Game): Dunia atau alam semesta tempat cerita berlangsung.
- Contoh: Apakah dunia ini futuristik, fantasi, atau realistis?
6. Desain Level dan Lingkungan
Level dan lingkungan adalah elemen fisik di dalam game yang menjadi arena untuk pemain.
Hal yang harus dijelaskan:
- Struktur Level: Linear, terbuka (open-world), atau berbasis misi.
- Lingkungan: Deskripsi visual dan fungsional dunia game.
- Contoh: Kota futuristik, hutan gelap, atau planet asing.
- Tantangan: Rintangan yang harus dihadapi pemain di setiap level.
- Progression: Bagaimana pemain maju dari satu level ke level berikutnya.
7. Antarmuka Pengguna (UI/UX)
UI/UX berfokus pada bagaimana pemain berinteraksi dengan game.
Bagian ini mencakup:
- Menu Utama: Tata letak dan opsi yang tersedia (mulai permainan, pengaturan, keluar).
- HUD (Heads-Up Display): Elemen informasi yang tampil saat bermain, seperti skor, nyawa, atau peta.
- Navigasi: Cara pemain menavigasi menu atau antarmuka game.
- Responsivitas: Desain yang intuitif dan responsif untuk perangkat yang digunakan.
8. Audio dan Visual
Elemen audiovisual membantu menciptakan atmosfer yang mendalam dan mendukung gameplay.
Hal yang harus dicantumkan:
- Desain Audio:
- Musik latar (background music).
- Efek suara (seperti ledakan, langkah kaki, atau suara ambient).
- Dialog atau pengisi suara.
- Desain Visual:
- Gaya grafis: 2D, 3D, piksel art, atau realistis.
- Palet warna: Warna dominan yang mencerminkan suasana game.
- Animasi: Pergerakan karakter, efek visual, dan transisi.
9. Persyaratan Teknis
Persyaratan teknis adalah aspek teknis yang mendukung pengembangan game.
Isi bagian ini meliputi:
- Platform Target: PC, konsol, Android, iOS, atau multiplatform.
- Spesifikasi Minimum: Kebutuhan perangkat keras untuk menjalankan game.
- Contoh: RAM, GPU, CPU, dan penyimpanan.
- Mesin Game (Game Engine): Software yang digunakan, seperti Unity, Unreal Engine, atau Godot.
- API dan SDK: Alat pendukung yang diperlukan untuk pengembangan.
10. Prototipe dan Pengujian
Bagian ini fokus pada pengujian dan validasi konsep.
Hal yang perlu dijelaskan:
- Prototipe: Fitur atau level yang akan dibuat terlebih dahulu untuk diuji.
- Playtesting: Rencana pengujian oleh tim internal dan pengguna eksternal.
- Umpan Balik: Cara mengumpulkan dan menganalisis umpan balik untuk perbaikan.
11. Roadmap dan Timeline
GDD harus mencakup jadwal pengembangan untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana.
Bagian ini mencakup:
- Tahapan Pengembangan:
- Pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi.
- Deadline: Target waktu untuk setiap tahap.
- Anggaran: Perkiraan biaya pengembangan.
Tips dalam Menyusun GDD
- Jelaskan secara Jelas dan Ringkas: Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh semua anggota tim.
- Gunakan Visualisasi: Tambahkan diagram, sketsa, atau mockup untuk memperjelas konsep.
- Selalu Update Dokumen: GDD harus diperbarui sesuai perubahan selama proses pengembangan.
- Fokus pada Pemain: Pastikan semua elemen desain bertujuan untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pemain.
Kesimpulan
Menyusun Game Design Document (GDD) membutuhkan perhatian terhadap detail dan komunikasi yang efektif. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, GDD akan menjadi alat yang kuat untuk menjaga visi game tetap konsisten, efisien, dan menarik selama proses pengembangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar