Jenis-Jenis Game Design Document (GDD)


 



Game Design Document (GDD) dapat memiliki variasi tergantung pada kebutuhan proyek, jenis game, atau tahapan pengembangan. Setiap jenis dokumen memiliki fokus spesifik dan membantu tim pengembang memahami elemen tertentu dari game. Berikut adalah jenis-jenis GDD yang lengkap dan penjelasan masing-masing:


1. High-Level Concept Document

  • Tujuan: Memberikan gambaran singkat dan umum tentang game yang akan dibuat. Biasanya digunakan pada tahap awal untuk mempresentasikan ide kepada investor atau anggota tim.
  • Isi Utama:
    • Nama atau judul kerja game.
    • Deskripsi satu paragraf tentang game.
    • Genre game (misalnya RPG, FPS, puzzle).
    • Target audiens (misalnya gamer kasual atau hardcore).
    • Platform (PC, konsol, mobile).
    • Fitur utama yang menjadi daya tarik game.
  • Contoh Penggunaan: Proposal awal untuk mencari pendanaan atau persetujuan dari pemilik proyek.

2. Gameplay Design Document

  • Tujuan: Fokus pada desain mekanika permainan (game mechanics) dan interaksi pemain dengan game.
  • Isi Utama:
    • Aturan permainan.
    • Core gameplay loop (aktivitas utama yang diulang oleh pemain).
    • Sistem reward/punishment (hadiah atau hukuman dalam game).
    • Desain kontrol (keyboard, mouse, touchscreen, dll.).
    • Keseimbangan permainan, seperti tingkat kesulitan dan progresi.
  • Contoh Penggunaan: Digunakan oleh programmer untuk mengimplementasikan mekanika permainan.

3. Narrative Design Document

  • Tujuan: Mendokumentasikan cerita, karakter, dan elemen naratif dalam game.
  • Isi Utama:
    • Latar belakang cerita utama (plot utama).
    • Deskripsi karakter (tokoh utama, antagonis, dan pendukung).
    • Lore atau dunia game (sejarah, geografi, budaya).
    • Struktur cerita, seperti alur linier atau bercabang (branching storyline).
    • Dialog atau skrip cerita.
  • Contoh Penggunaan: Panduan untuk penulis naratif, desainer cutscene, dan pengisi suara.

4. Level Design Document

  • Tujuan: Memberikan detail tentang desain level dan lingkungan permainan.
  • Isi Utama:
    • Tata letak (layout) setiap level.
    • Tantangan atau rintangan di setiap area.
    • Sistem progresi level (bagaimana pemain bergerak dari satu level ke level berikutnya).
    • Interaksi lingkungan dengan pemain (seperti pintu yang terbuka setelah teka-teki selesai).
    • Estetika dan atmosfer setiap level.
  • Contoh Penggunaan: Digunakan oleh level designer untuk menciptakan level yang menarik dan logis.

5. System Design Document

  • Tujuan: Fokus pada sistem inti game, seperti ekonomi, AI, atau multiplayer.
  • Isi Utama:
    • Sistem ekonomi: Bagaimana mata uang atau sumber daya diperoleh dan digunakan.
    • Sistem leveling: Bagaimana pemain naik level dan memperoleh kemampuan baru.
    • Sistem AI: Desain perilaku musuh atau NPC (Non-Playable Character).
    • Sistem multiplayer: Desain mode multipemain, seperti matchmaking dan komunikasi.
  • Contoh Penggunaan: Digunakan oleh programmer dan desainer sistem untuk menciptakan mekanika kompleks.

6. User Interface (UI) Design Document

  • Tujuan: Mendokumentasikan desain antarmuka pengguna untuk memastikan pengalaman pengguna yang optimal.
  • Isi Utama:
    • Tata letak menu utama, layar permainan, dan layar pengaturan.
    • Desain HUD (Heads-Up Display), seperti bar nyawa, skor, atau peta.
    • Navigasi antarmuka (bagaimana pemain berpindah antar layar).
    • Panduan untuk responsivitas pada berbagai perangkat.
  • Contoh Penggunaan: Panduan untuk desainer UI/UX dan programmer antarmuka.

7. Technical Design Document (TDD)

  • Tujuan: Menjelaskan aspek teknis game untuk memastikan pengembangan berjalan sesuai spesifikasi.
  • Isi Utama:
    • Platform target (PC, konsol, mobile).
    • Mesin game (Unity, Unreal Engine, atau lainnya).
    • Spesifikasi perangkat keras minimum dan rekomendasi.
    • API, SDK, dan teknologi pendukung lainnya.
  • Contoh Penggunaan: Digunakan oleh tim teknis untuk memilih teknologi yang sesuai dan mengimplementasikannya.

8. Audio Design Document

  • Tujuan: Mendokumentasikan elemen audio dalam game, termasuk musik, efek suara, dan dialog.
  • Isi Utama:
    • Musik latar untuk berbagai situasi (seperti pertempuran, eksplorasi, atau cutscene).
    • Efek suara (seperti ledakan, langkah kaki, atau suara lingkungan).
    • Dialog dan panduan pengisi suara.
    • Penggunaan teknologi audio (misalnya, 3D audio atau surround sound).
  • Contoh Penggunaan: Panduan untuk sound designer dan komposer.

9. Art Design Document

  • Tujuan: Fokus pada aspek visual game, termasuk gaya seni dan desain aset.
  • Isi Utama:
    • Gaya seni (2D, 3D, realistis, kartun, dll.).
    • Palet warna dominan.
    • Desain karakter, lingkungan, dan objek.
    • Panduan animasi (gerakan karakter, efek visual).
    • Resolusi dan kualitas grafis yang diinginkan.
  • Contoh Penggunaan: Panduan untuk tim seniman visual dan animator.

10. Marketing and Monetization Document

  • Tujuan: Merencanakan strategi pemasaran dan model pendapatan game.
  • Isi Utama:
    • Target pasar dan strategi pemasaran.
    • Model pendapatan: Pembelian dalam aplikasi, iklan, atau penjualan langsung.
    • Strategi peluncuran: Beta testing, demo, atau pre-order.
    • Rencana promosi, seperti media sosial, influencer, atau iklan.
  • Contoh Penggunaan: Panduan untuk tim pemasaran dan bisnis.

11. Post-Launch Support Document

  • Tujuan: Mendokumentasikan rencana dukungan setelah peluncuran game.
  • Isi Utama:
    • Pembaruan konten (DLC, ekspansi, atau patch).
    • Sistem pelaporan bug dan umpan balik pengguna.
    • Rencana dukungan server untuk game online.
    • Strategi untuk mempertahankan pemain (event dalam game, leaderboard).
  • Contoh Penggunaan: Panduan untuk tim pasca-produksi dan layanan pelanggan.

12. Agile Game Design Document

  • Tujuan: GDD fleksibel yang dirancang untuk pengembangan berbasis Agile.
  • Isi Utama:
    • Bagian yang dipecah menjadi iterasi atau sprint.
    • Penyesuaian berdasarkan umpan balik selama pengembangan.
    • Peningkatan dan revisi berkelanjutan.
  • Contoh Penggunaan: Digunakan dalam tim yang menerapkan metodologi Agile.

Kesimpulan

Jenis Game Design Document (GDD) dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan proyek. GDD yang baik adalah dokumen yang komprehensif namun fleksibel, mencakup semua aspek game untuk memastikan seluruh tim memiliki pemahaman yang sama. Dengan memilih jenis GDD yang tepat, proses pengembangan game dapat berjalan lebih terstruktur dan efisien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar