📁 Fungsi Komponen Direktori di Apache Cordova: Ngulik Isi "Dapur"-nya Aplikasi Hybrid!
Hai bestie developer atau yang lagi nyemplung ke dunia mobile app development! 🤓
Kalau kamu lagi main-main sama Apache Cordova, kamu bakal ketemu banyak folder dan file yang kadang bikin mikir, "Ini folder buat apa sih?" Nah, kali ini kita bakal bahas fungsi dari komponen direktori utama di Cordova. Let's gooo! 🚀
🔧 Apa Itu Apache Cordova? (Quick Recap)
Cordova itu framework yang ngebantu kamu bikin aplikasi mobile cuma pakai HTML, CSS, dan JavaScript — jadi nggak perlu ngoding native iOS atau Android.
Cordova juga ngizinin kamu akses fitur perangkat (kamera, GPS, dll) via plugin. Keren, kan?
📂 Struktur Direktori Utama di Proyek Cordova
Berikut ini folder-folder utama yang bakal kamu lihat waktu bikin project baru di Cordova, lengkap sama fungsinya:
1. www/
🌐
Fungsinya: Tempat file utama aplikasimu tinggal (kayak index.html, CSS, JS).
-
Ibaratnya ini adalah “frontend-nya” aplikasi kamu.
-
Apa pun yang kamu buat di sini bakal jadi tampilan utama user.
-
Contoh:
index.html
,style.css
,app.js
, dll.
🔥 Pro tip: Kalau kamu pakai framework lain (kayak React atau Vue), biasanya build output-nya dimasukin ke folder ini.
2. platforms/
🤖🍏
Fungsinya: Tempat Cordova generate versi native dari aplikasimu buat Android, iOS, dll.
-
Pas kamu ngetik
cordova platform add android
, isi folder ini langsung auto-generated. -
Folder ini bisa kamu abaikan saat coding, tapi vital buat proses build & deploy.
⚠️ Warning: Jangan edit manual isi folder ini kecuali kamu tau apa yang kamu lakuin. Nanti bisa bentrok pas rebuild.
3. plugins/
🧩
Fungsinya: Nyimpen semua plugin yang kamu install di project kamu.
-
Plugin di Cordova itu kayak “jembatan” biar JavaScript kamu bisa akses fitur device (kamera, file system, geolocation, dll).
-
Contoh:
cordova-plugin-camera
,cordova-plugin-geolocation
, dll.
🛠️ Tips: Gunakan
cordova plugin add
buat install plugin-nya secara resmi.
4. hooks/
⛓️
Fungsinya: Tempat script otomatis (pre/post event hooks) yang dijalankan sebelum/selesai action tertentu.
-
Misalnya: sebelum build, setelah add plugin, dll.
-
Biasanya ditulis dalam JS, Bash, atau Python.
🤖 Contoh kasus: Auto compress gambar tiap kali build dijalankan? Bisa banget lewat hooks!
5. res/
(optional) 🎨
Fungsinya: Tempat nyimpen resource kayak icon & splash screen.
-
Biasanya muncul kalau kamu pake tools kayak
cordova-res
buat generate ikon dan splash. -
Bisa beda-beda tergantung tools atau template yang kamu pakai.
6. config.xml
⚙️
Fungsinya: File konfigurasi utama Cordova.
-
Semua info penting aplikasi kamu ada di sini:
-
Nama aplikasi
-
ID aplikasi
-
Platform yang didukung
-
Plugin yang dipakai
-
Orientasi layar, versi, dll.
-
📝 Tips: Kamu bisa ubah ini manual atau pake CLI Cordova buat update isinya.
🧩 Contoh Gampang: Alur Kerja Cordova
-
Kamu bikin UI & logic di
www/
-
Kamu add plugin kamera lewat CLI → masuk ke
plugins/
-
Kamu build buat Android → hasilnya masuk
platforms/android/
-
Kamu set splash screen → disimpen di
res/
-
Kamu edit
config.xml
buat atur orientasi jadi landscape only
✅ Kesimpulan
Struktur direktori di Cordova itu kelihatannya ribet, tapi sebenarnya fungsional banget. Setiap folder punya tugas spesifik supaya aplikasi kamu bisa jalan dengan smooth, dan gampang dibuild ke berbagai platform.
Jadi, anggap aja direktori Cordova itu kayak isi dapur restoran — kelihatannya berantakan, tapi semuanya punya peran penting buat hasil akhir yang lezat! 🍜📱
Tidak ada komentar:
Posting Komentar