Gendre game mengacu pada pengelompokan permainan video berdasarkan gaya gameplay, mekanika, dan elemen-elemen yang mendefinisikan pengalaman pemain. Setiap genre memiliki ciri khas yang membuatnya unik, seperti jenis tantangan, cara pemain berinteraksi, atau suasana yang dihasilkan. Pemahaman genre game dapat membantu pemain menemukan game yang sesuai dengan selera mereka dan membantu pengembang menciptakan game yang fokus pada elemen tertentu.
Berikut adalah penjelasan lengkap tentang genre-genre game yang populer dan mudah dipahami.
1. Action (Aksi)
Game aksi berfokus pada refleks cepat, keterampilan fisik, dan koordinasi tangan-mata. Genre ini biasanya melibatkan pertempuran, platforming, atau misi berkecepatan tinggi yang mengharuskan pemain berpikir cepat.
Subgenre Action
- Platformer: Pemain melompat dan bergerak di antara platform. Contoh: Super Mario Bros, Sonic the Hedgehog.
- Beat 'em up: Pemain bertarung melawan banyak musuh secara langsung, sering dengan tangan kosong atau senjata sederhana. Contoh: Streets of Rage, Final Fight.
- Hack and Slash: Pemain menggunakan senjata seperti pedang untuk melawan musuh dalam jumlah besar. Contoh: Devil May Cry, God of War.
2. Adventure (Petualangan)
Game petualangan berfokus pada eksplorasi, pemecahan teka-teki, dan cerita yang mendalam. Gameplay sering melibatkan pemain menemukan petunjuk, berinteraksi dengan karakter lain, dan menggunakan logika untuk maju.
Subgenre Adventure:
- Point-and-click: Pemain mengklik objek atau karakter untuk memecahkan teka-teki dan melanjutkan cerita. Contoh: Monkey Island, Grim Fandango.
- Text adventure: Sebuah petualangan berbasis teks di mana pemain mengetikkan perintah untuk bergerak maju. Contoh: Zork.
3. Role-Playing Game (RPG)
RPG adalah genre yang memungkinkan pemain untuk mengambil peran karakter dalam dunia fiksi dan berinteraksi dengan cerita yang kompleks, sering kali dengan unsur pertumbuhan karakter melalui leveling dan perolehan keterampilan baru.
Subgenre RPG:
- JRPG (Japanese RPG): RPG yang berasal dari Jepang, sering memiliki cerita linear dan karakter yang mendalam. Contoh: Final Fantasy, Persona.
- Western RPG: RPG yang cenderung memiliki dunia terbuka dan cerita yang lebih dipengaruhi oleh pilihan pemain. Contoh: The Elder Scrolls, Mass Effect.
- Action RPG: Menggabungkan elemen RPG dengan pertempuran yang lebih langsung dan aksi cepat. Contoh: *Dark Souls, The Witcher 3.
4. Simulation (Simulasi)
Game simulasi meniru aktivitas atau proses dunia nyata. Genre ini berusaha memberikan pengalaman yang realistis atau fiksi ilmiah, seperti mengelola kota, menjadi petani, atau mensimulasikan penerbangan pesawat.
Subgenre Simulation:
- Life simulation: Pemain mengontrol karakter dalam situasi kehidupan sehari-hari. Contoh: The Sims, Animal Crossing.
- Vehicle simulation: Pemain mengendarai kendaraan seperti pesawat, mobil balap, atau kapal. Contoh: Flight Simulator, Gran Turismo.
- Business simulation: Pemain mengelola bisnis atau ekonomi virtual. Contoh: SimCity, RollerCoaster Tycoon.
5. Strategy (Strategi)
Game strategi menekankan pada perencanaan, taktik, dan pengambilan keputusan. Pemain sering mengontrol unit atau pasukan dan harus membuat keputusan berdasarkan situasi yang terus berkembang.
Subgenre Strategy:
- Real-time strategy (RTS): Pemain membangun dan mengelola sumber daya serta pasukan dalam waktu nyata, sering melawan pemain lain. Contoh: StarCraft, Age of Empires.
- Turn-based strategy (TBS): Pemain dan lawan bergiliran mengambil langkah. Contoh: Civilization, XCOM.
- Tower defense: Pemain melindungi basis dari gelombang musuh dengan menempatkan menara pertahanan. Contoh: Plants vs. Zombies, Bloons TD.
6. Shooter (Penembak)
Game penembak menekankan pada penggunaan senjata, biasanya senjata api, untuk melawan musuh. Genre ini bisa berfokus pada aksi cepat atau taktik yang lebih mendalam.
Subgenre Shooter:
- First-person shooter (FPS): Pemain melihat dunia dari perspektif orang pertama dan berfokus pada pertempuran menggunakan senjata. Contoh: Call of Duty, DOOM.
- Third-person shooter (TPS): Pemain melihat karakter dari perspektif orang ketiga, di belakang karakter yang dikontrol. Contoh: Gears of War, The Division.
- Hero shooter: Pemain memilih karakter dengan kemampuan khusus dan bekerja dalam tim. Contoh: Overwatch, Paladins.
7. Fighting (Pertarungan)
Game pertarungan mengadu dua karakter atau lebih dalam pertempuran satu lawan satu atau dalam arena pertempuran yang terbatas. Pemain harus menguasai serangan, kombo, dan blok untuk menang.
Subgenre Fighting:
- 2D fighting: Pertarungan berlangsung di pesawat dua dimensi. Contoh: Street Fighter, Mortal Kombat.
- 3D fighting: Pertarungan berlangsung di lingkungan tiga dimensi, dengan karakter yang dapat bergerak di berbagai arah. Contoh: Tekken, Soulcalibur.
- Arena fighting: Pertarungan dalam arena besar, sering dengan tim atau banyak karakter. Contoh: Super Smash Bros, Dragon Ball FighterZ.
8. Sports (Olahraga)
Game olahraga meniru aktivitas olahraga di dunia nyata. Genre ini biasanya fokus pada kompetisi, baik antara pemain atau melawan komputer, dengan aturan dan mekanika yang mirip dengan olahraga nyata.
Subgenre Sports:
- Team sports: Berfokus pada olahraga tim seperti sepak bola, basket, atau hoki. Contoh: FIFA, NBA 2K.
- Racing : Balap kendaraan seperti mobil atau motor. Contoh: Need for Speed, Forza Horizon.
- Extreme sports: Berfokus pada olahraga ekstrim seperti skateboard atau snowboarding. Contoh: Tony Hawk's Pro Skater, SSX.
9. Puzzle (Teka-Teki)
Game puzzle mengharuskan pemain memecahkan tantangan logika atau teka-teki yang semakin sulit seiring permainan berlangsung. Fokusnya lebih pada pemikiran kritis daripada aksi cepat.
Subgenre Puzzle:
- Match-three: Pemain mencocokkan tiga objek atau lebih dalam grid. Contoh: Candy Crush, Bejeweled
- Physics-based: Pemain harus menggunakan fisika dunia nyata untuk memecahkan tantangan. Contoh: Angry Birds, Cut the Rope.
- Platformer puzzle: Gabungan antara platforming dan pemecahan teka-teki. Contoh: Portal, Limbo.
10. Horror (Horor)
Game horor bertujuan menakut-nakuti pemain dengan elemen ketegangan, suasana gelap, dan momen mengejutkan (jump scare). Genre ini sering menggabungkan elemen petualangan dan aksi dengan cerita yang menyeramkan.
Subgenre Horror:
- Survival horror: Pemain harus bertahan hidup dengan sumber daya terbatas di dunia yang menakutkan. Contoh: Resident Evil, Silent Hill.
- Psychological horror: Berfokus pada ketakutan psikologis dan suasana yang tidak nyaman. Contoh: Amnesia: The Dark Descent, Outlast.
11. MMO (Massively Multiplayer Online)
Game MMO memungkinkan ribuan hingga jutaan pemain untuk bermain di dunia virtual bersama. Game ini sering melibatkan interaksi sosial, kerja sama, atau kompetisi antar pemain.
Subgenre MMO:
- MMORPG (Massively Multiplayer Online RPG): Pemain mengeksplorasi dunia fantasi dengan ribuan pemain lain, mengambil quest, dan membangun karakter. Contoh: World of Warcraft, Final Fantasy XIV.
- MMOFPS (Massively Multiplayer Online FPS): Menggabungkan aspek penembak dengan elemen MMO. Contoh: PlanetSide 2, Destiny.
12. Sandbox (Kotak Pasir)
Game sandbox memberikan kebebasan kepada pemain untuk mengeksplorasi dunia yang luas dan berinteraksi dengan lingkungan sesuai keinginan mereka, tanpa jalur cerita yang kaku.
Subgenre Sandbox:
- Open-world: Dunia terbuka yang bisa dijelajahi pemain dengan berbagai kegiatan yang dapat dilakukan. Contoh: Grand Theft Auto V, The Legend of Zelda: Breath of the Wild.
- Creative sandbox: Pemain dapat membangun dan mengubah dunia sesuai keinginan mereka. Contoh: Minecraft, Terraria.
Kesimpulan: Setiap genre game memberikan pengalaman unik yang berbeda tergantung pada gaya gameplay dan preferensi pemain. Beberapa genre fokus pada aksi cepat, sementara yang lain lebih berfokus pada strategi, cerita, atau kreativitas. Memahami genre game dapat membantu menemukan game yang cocok untuk selera dan gaya bermain seseorang.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus